Profil Sukamdani raja hotel suka batik dan tyosaki
Sukamdani yang sering berbusana batik solo
Sahid Gitosardjono dikenal sebagai satu dari sedikit pengusaha pribumi yang
malang melintang di bisnis perhotelan lebih dari 45 tahun. Selain bisnis
kepariwisataan, Group Sahid yang didirikannya juga mengelola bisnis pendidikan,
kawasan industri, properti,
dan media. Untuk mengikuti kisah sukses Group
Sahid, berikut petikan wawancara dengan Sukamdani yang sering berbusana batik
solo, yang edisi lengkapnya bisa dilihat di bisnis.com: Apa landasan bisnis
Sahid Group sehingga langgeng sampai sekarang? Sahid Group mempunyai visi
bisnis yang ditautkan dengan filosofi. Visinya adalah melakukan usaha bisnis
yang kuat, sehat, dan berkesinambungan dan didukung filosofi budaya perusahaan.
Ada rambu-rambu yang bisa dilakukan dan tidak dapat dilakukan. Bisnis harus
seimbang antara profit dan benefit, keuntungan dengan manfaatnya bagi
masyarakat luas, bagi negara, dan seluruh stakeholders. Kemudian inti budaya
Sahid Group berdasarkan beberapa falsafah yaitu, pertama butir-butir yang
tertuang dalam Pancasila dan UUD. Kedua, falsafah ideal, Tri Watak Budi Luhur.
Isinya bertakwa kepada Allah SWT, berbakti kepada ayah bunda dan nusa bangsa,
mencintai keluarga yang bernilai sama dengan mencintai profesi, dan mencintai
dan dicintai oleh sesama. Ketiga, adalah falsafah urip-nguripi (hidup harus
menghidupi orang lain). Filosofi keempat, menguwongke uwong atau memanusiakan
manusia. Kita sesama mahluk Allah, jangan menilai orang macam-macam. Supaya
kita jadi banyak kawan dari berbagai aspek masyarakat. Lalu hidup selalu ingat
ada perubahan. Berubah untuk maju. Apapun yang dilakukan selalu berpikir untuk
maju. Kemudian, apapun pangkatnya, kedudukannya, dan lainnya, hendaknya dalam
berperilaku selalu wajar. Mengakui bahwa prestasi yang diperoleh karena rido
Allah, dan juga bantuan dari orang lain, dan supaya bermanfaat untuk
stakeholders. Selanjutnya, [kita maju] karena peran dari pemerintah. Tugas
pemerintah adalah menata dan mengatur rakyat agar hidup baik dan sejahtera. Bisa
mengatur pajak yang benar, seperti pajak bumi dan bangunan. Pemerintah
semestinya bisa mengembangkan sesuatu, bukan hanya dari memeras pajak saja. Apa
lini usaha utama Sahid? Core bisnis Sahid Group lebih menekankan bidang
kepariwisataan. Karena menyangkut secara keseluruhan seperti hotel, biro
perjalanan, angkutan (udara, laut, dan daratan), pendidikan, dan pertambangan.
Bisnis Sahid Group awalnya bermula dari pencetakan dan penerbitan dengan nama
Tema Baru. Sekarang masih bertahan. Namun core bisnisnya lebih ke bidang
pariwisata. Bagaimana Sahid mulai membuat jaringan hotel? Saya memulai
membangun hotel pada tahun sulit. Ceritanya pada 1961 [setelah bisnis
percetakan berkembang dan sering melakukan perjalanan bisnis], saat itu saya ke
Medan dan mau berangkat ke Padang. Kendaraan sangat sulit sekali, begitu juga
dengan hotel. Sejak itu tercetus keinginan untuk membuat usaha perhotelan.
Keinginan itu bersambut dengan keluarnya kebijakan pemerintah yang menetapkan
kegiatan sektor swasta, termasuk bidang pariwisata, mendapat perhatian untuk
dikembangkan. Hotel pertama dibuat di Solo, didasarkan pada feeling bahwa Solo
akan banyak dikunjungi turis. Selain itu, saya juga membaca keputusan
pemerintah yang menyatakan Solo dicanangkan menjadi objek pariwisata. Hotel itu
diberi nama Hotel Sahid Sala, selesai pada 1965. Setelah pembangunan hotel di
Solo selesai, saya melanjutkan pengembangan usaha hotel di Jakarta dengan
mendirikan Hotel Sahid Jaya, di bawah bendera PT Hotel Sahid Jaya Internasional
Tbk yang berdiri pada 23 Mei 1969. Hotel Sahid Jaya mulai beroperasi pada 1973.
Pembangunan hotel itu juga cukup sulit karena lahan yang terbatas. Namun,
karena pemerintah DKI Jakarta, waktu Gubernur Ali Sadikin, memiliki kebijakan
menjadikan Sudirman sebagai kawasan bangunan tinggi, saya mendapatkan tambahan
lahan. Selain bantuan dari Pemprov DKI, saya juga mendapatkan keringanan pajak
dengan memanfaatkan insentif yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam pembangunan
hotel yang disiapkan untuk konferensi Pacific Area Travel Association (PATA).
Sebagai sedikit hotel ‘pribumi’ yang besar, apakah ada tawaran dari pihak asing
untuk membuat jaringan hotel dengan Sahid? Permintaan dari pihak asing banyak,
tetapi kami memiliki komitmen untuk menjalankannya sendiri. Hanya dalam pemasaran
luar negeri Hotel Sahid Jaya pernah bekerja sama dengan Boulevard (bagian dari
Travelodge), suatu jaringan hotel dari Australia. Inipun hanya terbatas pada
promosi, perwakilan penjualan, sistem pemesanan kamar dan informasi
internasional. Bisnis Grup Sahid berkembang karena momentum atau insting?
Seorang pengusaha harus memiliki jiwa wirausaha, termasuk dalam membaca situasi
dan kondisi. Pengusaha harus bisa melihat ke depan, seperti dengan memanfaatkan
konferensi PATA di Indonesia pada tahun 1974 (saat merencanakan membangun Hotel
Sahid). Jadi momentum harus dipergunakan karena ada fasilitas yang dapat
mengatasi kesulitan. Bagaimana perkembangan bisnis Grup Sahid ke depan? Sebagai
perusahaan lokal yang mengelola hotel, saya mau jadi tuan di rumah sendiri.
Setelah mengembangkan bisnis hotel dan wisata yang tersebar di berbagai wilayah
Indonesia, saya mulai masuk ke bisnis lainnya yaitu rumah sakit, apartemen dan
pendidikan. Saat ini, Sahid Group tengah mengembangkan Sahid City bekerja sama
dengan Pikko Group. Proyek tersebut didirikan di atas lahan 5,5 hektare yang
terdiri dari Sahid Sahirman Memorial Hospital, apartemen Sahid Perdana, Sahid
Sudirman Residence, Hotel Sahid dan apartemen Istana Sahid. Lalu kami juga
mengembangkan pendidikan. Ketertarikan saya mengembangkan bisnis pendidikan
bermula dari keinginan untuk mengentaskan kebodohan. Pada 1950, saya membidani
berdirinya Sekolah Menengah Ekonomi Pertama Masyarakat di Solo, namun bubar
saat saya ke Jakarta. Bermula dari situ, lantas saya mendirikan Akademi Grafika
yang berubah nama menjadi Akademi Teknologi Grafika Indonesia yang dimotori
oleh Yayasan Pendidikan Grafika. Prakarsa mendirikan ATGI memberikan inspirasi
pada saya untuk membentuk yayasan pendidikan di lingkungan Sahid dari jenjang
SLTP hingga tingkat doktor serta school of business. Selama perjalanan hidup
hingga menjadi pengusaha, tantangan apa saja yang berkesan? Ada tiga tantangan
besar. Pertama, saat masih muda dalam perang kemerdekaan. Kedua, tantangan saat
perang gerilya. Ketiga, yang luar biasa adalah tantangan saat ikut membantu
membangun Taman Mini Indonesia Indah bersama Ibu Tien Suharto. Pembangunan
Taman Mini Indonesia Indah bersamaan dengan pembangunan proyek hotel Sahid Jaya
Jakarta. Waktu dan konsentrasi saya terbagi dua. Namun, saya bertekad untuk
menyelesaikan keduanya tepat waktu. Akhirnya hotel diremikan dulu pada 23 Maret
1973, dan TMII diresmikan 20 April 1974 Apakah menyiapkan putra mahkota?
Sebenarnya saya sudah mempersiapkan putra mahkota sejak saya berusia 60 tahun,
ketika saya masih duduk di Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Namun belum
disampaikan. Ketika duduk di DPR sampai tiga periode, pada usia 70 tahun, saya
sudah membagikan tanggung jawab usaha kepada masing-masing anak. Memperiapkan
putra mahkota berarti harus siap untuk menjadi tutwuri handayani. Kita di
belakang tapi tetap mendukung. Bila terjadi sesuatu, saya hanya mengarahkannya
saja dan yang memutuskan adalah mereka sendiri. Jadi pada 1998 itu, semua
anak-anak sudah dibagi tanggungjawab pada divisi masing-masing. Hariyadi B. Sukamdani
yang sering berbusana batik solo mengelola pabrik tekstil, Yanti Sukamdani yang
sering berbusana batik solo pegang Sahid Gema Wisata, Exacty Budiarsi Sukamdani
yang sering berbusana batik solo pegang rumah sakit di Ciracas, Nugroho B. Sukamdani
yang sering berbusana batik solo jadi Ketua Umum Yayasan Pendidikan Sahid Jaya,
dan Anda pegang Pondok Pesantren. Haryadi lincah, hubungannya banyak, dan dia
menjadi Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan Hipmi. Dia juga memegang
pengembangan properti, sementara Yanti bertanggung jawab pada pengembangan
jaringan manajemen. Lalu, sama seperti perusahaan lainnya, pada saat krisis
moneter menghantam negeri ini, Sahid Group pun mengalami masalah keuangan.
Perusahaan terkendala kredit macet, dan diambil alih oleh BPPN. Pada saat itu,
saya kumpulkan anak-anak. Saya tanya mereka, apakah sanggup menangani
perusahaan yang tengah sulit karena terkena akibat krisis. Semua menolak karena
merasa belum punya pengalaman. Kemudian saya beri arahan. Tetapi saya tidak
memutuskan. Mereka yang memutuskan. Intinya, pengusaha itu harus jujur, kalau
tidak mampu katakan bahwa kita tidak mampu. Tapi harus berkomitmen untuk
mengembalikan pinjaman kredit. Untuk membayar utang pinjaman itu, saya arahkan,
kita tidak mau menjual Sahid Jaya (hotel), karena ini adalah (bisnis)
mahkotanya. Akhirnya kami menjual Hotel Sahid di Kuta, Bali. Namun, tidak semua
sahamnya dijual, karena setelah dihitung hanya dengan 65%, sudah bisa membayar
pinjaman. Akhirnya kami minoritas, hanya 35% di situ. Saat ini, nama hotel ini
berubah menjadi Sahid Kuta Life Style yang berdiri di atas lahan seluas 5
hektare. Bapak dekat dengan politik, apakah kedekatan itu membuat nyaman dalam
berbisnis? Saya selalu menekankan ke anak-anak, kita harus bisa punya akses ke
partai-partai politik supaya tahu rencana mereka, sehingga bisa membuat rencana
bisnis dan memberikan pelayanan yang maksimal. Kedekatan ke politik tidak serta
merta membuat Sahid Group memihak ke salah satu partai, karena kita tetap
nonpartisan. Oleh karena itu, saya termasuk salah satu pengusaha yang dekat
dengan 6 presiden. Saat ini, anak saya Yanti Sukamdani yang sering berbusana
batik solo sudah bergabung ke PDI-P. Saya membolehkannya, tetapi menegaskan
kepada dia agar bisnis dikerjakan oleh adik-adiknya. Adapun Yanti boleh
berkonsentrasi ke partai. Pesan saya kepada dia bahwa tujuan politik itu mulia,
tetapi jangan sampai tergelincir. Materi itu perlu, tetapi kita harus ingat
Allah SWT agar tidak menjadi manusia serakah Ada pesan untuk pebisnis baru?
Untuk berbisnis, siapa pun dia, harus jujur. Apalagi dalam bisnis yang
bergelimang dengan materi. Materi itu tak akan habis kalau dicari. Untuk itu diperlukan
kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, dan juga harus berprestrasi.
Jujur kepada Allah dan pada diri sendiri. Jika tidak mampu katakan tidak mampu.
Tapi kalau jujur kepada orang lain sesama manusia harus tetap waspada, jangan
sampai tertipu, atau istilahnya jangan jujur nggelujur. Siapa yang tidak
mengenal Robert T Kiyosaki. Hampir semua orang yang membutuhkan pendidikan
keuangan dan berkeinginan "menjadi orang kaya" setidak-tidaknya
mengenal buku fenomenal yang dikeluarkan oleh Kiyosaki, Rich Dad Poor Dad. Dia
bahkan membuat trend baru dalam dunia bisnis: menjual seminar dan pelatihan
dalam kemasan lebih bergengsi. Meskipun menimbulkan banyak kontroversi, Robert
telah memberikan sumbangan besar dalam dunia pendidikan keuangan modern. Sebenarnya
Apa yang Diajarkan Kiyosaki?? Secara umum yang diajarkan oleh Robrt Kiyosaki
adalah anjuran untuk mendapatkan passive income yang dapat diartikan sebagai
kesempatan berinvetasi, seperti bisnis sampingan dan juga real estate, dengan
tujuan utamanya adalah mampu untuk menjadi seorang investor. Terkait dengan hal
ini, Kiyosaki mendefisikan "asset" sebagai uang atau benda-benda
bernilai tinggi seperti uang sewa properti/gedung, dan Passiva diartikan
sebagai pengeluaran uang, seperti pembayaran sewa rumah, mobil,dsb. Kiyosaki
juga menyatakan bahwa pengaturan keuangan dengan benar sangat penting untuk
menjadikan seseorang menjadi kaya. Kiyosaki menitikberatkan pada apa yang dia
sebut sebagai "melek keuangan" sebagai syarat utama seseorang menjadi
kaya. Ia mengatakan bahwa gaya hidup yang menjadikan seseorang menjadi kaya
tidak diajarkan disekolah. Ia mengatakan bahwa sekolah formal hanya mencetak
lulusannya menjadi seorang karyawan atau wiraswasta individu dan inilah yang
dia sebut sebagai "Paham Era Indutrialis". Dan sejalan dengan
pernyataan Kiyosaki, cara untuk mendapatkan kebebasan dalam hal keuangan adalah
dengan cara menjadi pemilik bisnis atau menjadi seorang investor, yang secara
umum disebut sebagai Pasive Income atau Pendapatan Pasif. Selanjutnya Kiyosaki
memperkenalkan konsep "Cashflow Quadrant" sebuah konsep yang
menjelaskan tentang tempat semua uang didunia didapatkan. Didalam sebuah
diagram, terdapat empat kelompok manusia, yang dipisahkan oleh dua garis(satu
vertikal dan satu lagi horizontal). Disetiap kelompok tersebut terdapat
aktifitas seorang individu mendapatkan uang. 1. Kuadran E : Employee : Karyawan
atau juga disebut bekerja pada seorang pemilik usaha. 2. Kuadran S :
Self-employed atau Small business owner atau yang disebut juga sebagai wiraswasta
atau pemilik usaha kecil - dimana seorang individu menjadi pemilik sekaligus
menjadi pimpinan/bos. 3. Kuadran B : Business owner atau pemilik bisnis -
dimana seorang individu mempunyai sebuah "sistem" atau cara untuk
mendapatkan uang, lebih besar daripada bekerja untuk mendapatkan uang. 4.
Kuadran I : Investor - dengan mengeluarkan uang untuk mendapatkan bayaran atau
keuntungan yang berlipat kali ganda dari investasi yang dilakukannya. Jika
seorang individu berada pada kuadran E dan S, Robert Kiyosaki mengatakan bahwa
orang tersebut tidak akan pernah menjadi kaya. Sebaliknya, jika seseorang
berada pada kuadran B dan I maka orang tersebut sudah berada pada jalan menuju
kaya. Sejarah hidup Robert Kiyosaki Robert Kiyosaki dilahirkan di Hilo, Hawaii
yang merupakan generasi keempat dari perkawinan Jepang-Amerika. Robert adalah
anak terakhir dari seorang pengajar yang bernama Ralph H. Kiyosaki (1919-1991).
Kiyosaki lulusan dari Hilo High School. Ia lalu mengikuti sekolah militer U.S.
Merchant Marine Academy di New York, lulus pada tahun 1969 dan bekerja sebagai
staf dek pada Korps Marinir merangkap sebagai regu tembak dalam helikopter saat
perang Vietnam, dimana ia mendapatkan penghargaan dalam Perang Udara. Kiyosaki
keluar dari Korps Marinir pada tahun 1974 dan mendapatkan pekerjaan sebagai
sales mesin fotocopy pada Xerox Corporation. Pada tahun 1977, Kiyosaki
menjalankan bisnis penjualan dompet Velcro dan nilon, yang membuatnya
mendapatkan kesuksesan. Pada tahun 1980 Kiyosaki memulai bisnis penjualan T-shirt
untuk grup band Heavy Metal. Pada akhirnya bisnisnya itu mengalami kegagalan
dan membuatnya bangkrut dan juga kehilangan rumah. Kiyosaki kemudian mengikuti
seminar pengembangan kepribadian yang dibawakan oleh Marshall Thurber yang
berjudul "Money & You". Seminar tersebut berlangsung selama 3,5
hari yang diadakan di AS dan Kanada. Dasar dari seminar diadakan adalah dengan
mengajarkan prinsip Buckminster Fuller dan mempromosikan konsep menang/menang
dan juga berbicara tentang tanggung jawab pribadi dalam pekerjaan. Ketika
Thurber keluar dari bisnis seminar ini pada tahun 1985, Kiyosaki mengambil alih
bisnis ini dan bekerja sama dengan rekan Thurber yang bernama D.C. Cordova.
Mereka mengambil alih bisnis kursus ini untuk mengajar para pelajar di
Australia dan New Zealand. Pada tahun 1994, saat dia berumur 47 tahun, dia
menutup bisnis kursus tersebut karena dinilai merugikan masyarakat Australia
dan kemudian sekitar tahun 1996-1997 ia mendirikan perusahaan Cashflow
Technologies, Inc yang meluncurkan konsep Rich Dad (dan Cashflow). Saat
peluncuran merk itu muncul banyak keraguan tentang integritas dalam sejarah
hidupnya. Buku yang diterbitkan Buku terkenal yang diterbitkan oleh Kiyosaki
adalah Rich Dad, Poor Dad sebuah buku yang laris dijual menurut New York Times.
Selanjutnya buku yang ditulisnya adalah Rich Dad's CASHFLOW Quadrant dan Rich
Dad's Guide to Investing. Sekarang Kiyosaki merupakan pengarang buku terlaris.
Buku-buku lain yang ditulisnya adalah : Rich Kid, Smart Kid (2001), Rich Dad's
Prophecy (2002), Why We Want You To Be Rich coauthored by Donald Trump (2007),
dll. Konsep permainan monopoli Kiyosaki mengatakan bahwa nilai yang terkandung
dalam permainan monopoli, adalah dasar dari pembelajaran strategi keuangan
seperti misalnya "menjual empat rumah hijau untuk sebuah hotel yang
berwarna merah". Didalam buku yang diterbitkan olehnya, Kiyosaki
menciptakan permainan serupa. Buku-buku tersebut antara lain : Cashflow 101,
Cashflow 202,Cashflow for Kids, Cashflow The E-Game, Cashflow 202 The E-Game, dan
Cashflow 202 The E-Game. Audio/Visual Kiyosaki telah mengadakan rekaman yang
dibuat dalam format radio dan DVD. Hampir semua buku Robert Kiyosaki telah
dibuat versi audio. Diantaranya adalah Rich Dad's Secrets To Money, You Can
Choose To Be Rich: "Think It" "Learn It" "Do
It",Rich Dad's Roads To Riches: 6 Steps to Becoming a Successful Real
Estate Investor, dll. Pertunjukan TV CNBC series & The Millionaire Inside
adalah beberapa siaran TV yang mengundang Kiyosaki untuk mengisi acara mereka.
Dalam setiap episode, dalam membahas isu keuangan selalu ada pertanyaan dari
penonton yang dijawab dan diberi komentar oleh ahli keuangan yang juga
diundang. Secara khusus, Kiyosaki juga mengisi beberapa episode dalam The
Millionaire Inside dengan judul Debt-Free and The Millionaire Inside: Get
Inspired. Beberapa ahli keuangan lain seperti David Bach, Jennifer Openshaw,
Larry Winget, Keith Ferrazi, dan Dr. Laura Morgan Roberts juga pernah diundang
dalam acara tersebut. Rekaman acara tersebut juga dijual oleh CNBC. Beberapa stasiun
TV dan Radio seperti Public Broadcasting System (PBS), WTTW of Chicago, KAET of
Phoenix, KOCE of Orange County, California, WLIW untuk wilayah New York/New
Jersey, dan WGBH of Boston juga mengundang Kiyosaki secara langsung. Acara Rich
Dad's Guide to Wealth with Robert Kiyosaki juga menghiasi layar pertelevisian
Amerika yang disebutnya sebagai "Pendidikan Keuangan", yang tidak
diajarkan di bangku sekolah. Kritik dan Kontroversi Meskipun ada begitu banyak
orang merasa buku Rich Dad Poor Dad membuka wawasan mereka mengenai uang, tak
sedikit yang melontarkan kritik dan kontroversi atas hasil karyanya. Sebuah
penelusuran oleh pemerintah AS sendiri mengungkapkan bahwa sebenarnya Kiyosaki
tidaklah seberhasil sekarang ini sebelum dia menjual buku-bukunya. Dengan kata
lain, Kiyosaki menjadi kaya justru karena menjual buku Rich Dad Poor Dad dan
bukan karena melakukan apa yang ditulisnya. Setidaknya Rich Dad Poor Dad dan
berbagai produk turunannya telah menambah pundi-pundi Robert puluhan juta
Dollar. John T Reed, seorang investor Real Estat sungguhan (Real Estat
merupakan salah satu fokus investasi dalam buku Rich Dad Poor Dad) menuliskan
kritik lengkap mengenai apa yang ditulis Kiyosaki. Beberapa penulis lainnya
menambahkan bahwa apa yang ditulisnya hanya berupa kata-kata motivasional dan
miskin penerapan praktis. Menjawab hal ini, Kiyosaki menampik dan mengatakan
bahwa sebuah buku haruslah menyenangkan untuk dibaca dan bersifat inspiratif.
Salah satu kritik tajam lainnya adalah mengenai tokoh Ayah Kaya yang banyak
kali diceritakan dalam bukunya. Penelusuran kebanyakan pengamat menemukan bahwa
tokoh Ayah Kaya yang dikisahkan Robert Kiyosaki tidaklah ada alias fiksi
semata-mata. Menanggapi hal ini Kiyosaki mengatakan bahwa tokoh itu benar-benar
ada dan meninggal lama sebelum buku Rich Dad Poor Dad diterbitkan tanpa
menjelaskan lebih lanjut nama dan identitasnya. Hingga sekarang Ayah Kaya masih
merupakan misteri apakah ada atau tidak. Mereka yang skeptis akhirnya
mengatakan seharusnya buku Rich Dad Poor Dad beserta buku-buku turunannya
dimasukkan dalam kategori buku fiksi sejajar dengan novel Harry Potter karangan
J.K. Rowling. Pada 19 Mei 2006, stasiun televisi ABC mengadakan sebuah segemen
yang disebut 20/20 segment. Dalam segmen ini ABC memberikan masing-masing 1000
USD kepada 3 orang entrepreneur yang dilatih Kiyosaki dan meminta mereka
menghasilkan uang sebanyak-banyaknya selama 20 hari. Setelah 20 hari berlalu
para kontestan mengakui bahwa Robert Kiyosaki tidak memberikan contoh konkrit
bagaimana menghasilkan uang. "Apa yang dilakukannya (Kiyosaki), saya rasa,
hanyalah membuka pikiran Anda mengenai kesempatan. Dia tidak mengatakan kepada
Anda bagaimana untuk melakukannya." Demikian kutipan dari kontestan.
Kiyosaki meresponnya dengan mengatakan bahwa setiap orang harus belajar dari
setiap kegagalan yang mereka alami. 20/20 menanggapi respon tersebut dengan
mengatakan "Apakah seseorang membutuhkan 18 buku hanya untuk belajar
gagal?" Terlepas dari benar-salah, baik-buruknya yang ditanamkan Kiyosaki
pada dunia, orang ini telah membawa setidaknya dua perubahan sederhana namun
berguna: 1. Menggugah orang untuk berpikir lebih mengenai uang. 2. Membuka
sebuah bisnis lama tapi baru: seminar dan pelatihan uang dan investasi.
Lagipula tidak ada salahnya membaca buku yang diterbitkannya. Bahkan sekalipun
tidak berguna, adalah lebih baik membaca dari pada tidak membaca sama sekali.
Setidaknya Anda akan memperoleh wawasan baru, entah itu fiksi atau realitas. 3.
Berikut kata-kata motivasi/ kata bijak dari tokoh-tokoh bisnis dunia : 4.
“Manager melakukan sesuatu hal dengan benar, Pemimpin melakukan hal yang benar”
(Peter Drucker) 5. “Seorang pebisnis selalu mencari perubahan, meresponnya, dan
kemudian mengekspoitasinya menjadi sebuah kesempatan.” (Peter Drucker) 6. “A
market is never saturated with a good product, but it is very quickly saturated
with a bad one.” (Henry Ford) 7. “The competitor to be feared is one who never
bothers about you at all, but goes on making his own business better all the
time.” (Henry Ford) 8. Kata Motivasi dari Walt Disney : “Semua impian kita bisa
menjadi kenyataan, bila kita berani mengejarnya” 9. Kata Motivasi dari Hellen
Keller :”Kalau buka petualangan yang menantang, hidup ini adalah sesuatu yang
hampa” 10. Kata Mutiara Motivasi dari Ruben Gonzales :”Bila Anda menginginkan
kemenangan besar, Anda harus bersedia untuk kalah besar” 11. Kata Mutiara
Motivasi dari Anton Huang :”Bila kita ingin Sukses, Bersikaplah seperti Orang
Sukses, Bertindaklah seperti Orang Sukses” 12. John Gardne: Jika Anda melayani,
maka hidup Anda akan terasa lebih berarti. Makna dari kata mutiara ini adalah
sebagai manusia kita hendaknya bisa memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi
orang lain. Kita akan memperoleh kebahagiaan yang tersendiri jika kita
memberikan hal bermanfaat dan juga membahagiakan orang lain. Pada akhirnya kita
akan merasa bahwa hidup kita lebih berarti. 13. Benjamin Franklin: Apa pun yang
diawali dengan perasaan marah, akan berakhir dengan perasaan malu. Makna dari
kata kata motivasi ini adalah dalam menjalani sebuah hal janganlah kita
mengerjakan dengan perasaan marah. Apa pun itu jika dimulai dengan kemarahan
tidak akan memberikan hasil yang baik, dengan hasil yang tidak memuaskan itu
tentu akan memalukan diri sendiri. 14. Robert Hall: Dalam masalah hati nurani,
pikiran pertamalah yang terbaik. Namun, dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran
terakhir adalah yang terbaik. Pernyataan Robert Hall ini mengandung motivasi
hidup yang cukup berarti. Kata mutiara ini memiliki makna bahwa orang yang
bijaksana akan memikirkan keputusan yang diambilnya secara masak-masak.
Keputusan yang akan diambil oleh orang yang bijaksana haruslah dipandang dari
berbagai sisi terlebih dahulu. 15. Aldus Huxley: Orang sukses adalah orang yang
belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan di saat yang
seharusnya, terlepas dari mereka menyukai hal tersebut atau tidak. Kata yang
mengandung motivasi hidup ini memiliki makna bahwa orang yang sukses mau
melakukan hal apa pun untuk kesuksesannya. Walaupun hal itu tidak disenanginya.
Orang yang sukses tidak pilah pilih dalam melakukan sesuatu. Seorang yang
berbakat untuk sukses adalah orang yang penuh semangat dan giat dalam bekerja.
Bekerja bukan mencari uang. Kedengarannya konyol. Tetapi, slogan tersebut yang
membuat orang kaya. Arahan buku rich dad poor dad yang dikarang oleh Robert T
Kiyosaki memiliki alasan yang kuat. Ayah kaya mengajarkan anaknya agar bekerja
untuk belajar. Gambaran ini mirip sebuah permainan yang diciptakan oleh Robert
T Kiyosaki. Permainan ini mengenai pengelolaan keuangan pribadi yang sesuai
bagi para pekerja. Anak yang keseharian memiliki aktivitas bekerja dengan motif
uang, ayah kaya mencoba pada anak tersebut berbelanja. Ternyata uang tersebut
habis total. Dan, anak tersebut selalu mengalami kesulitan keuangan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup. Strategi pengelolaan keuangan diubah oleh ayah kaya.
Ayah kaya membuat gambaran orang kaya dengan penempatan instrumen keuangan yang
tepat. Prinsip sukses keuangan orang kaya menempatkan penghasilan pada
pendapatan pasif (pasive income). Penghasilan pasif yang didapat oleh orang
kaya lebih besar dibanding dari penghasilan lancar. Orang kaya bekerja untuk
belajar, tujuan utama prinsip sukses tersebut yaitu memperluas jaringan dan
menambah daya guna nilai suatu barang atau jasa. Penghasilan lancar ditempatkan
oleh orang kaya untuk membangun jaringan. Orang-orang yang berada di jaringan,
selanjutnya membuat jaringan lagi. Dari bangunan jejaring ini, orang kaya
mendapatkan pendapatan pasif. Prinsip sukses orang kaya yaitu membangun sistem
jaringan yang kuat. Ibarat tuas, orang kaya hanya mengeluarkan sedikit tenaga,
beban berapapun dapat terangkat karena ada daya ungkit. Dan, daya ungkit ini
adalah sistem jejaring ini. Pekerja lepas yang banyak bekerja di bidang jasa
dapat melakukan hal yang sama. Semisal, ia seorang jurnalis lapangan. Seorang
jurnalis lapangan tak akan pernah kaya yang hanya mengandalkan gaji dari
perusahaan. Sebagai seorang jurnalis, keahlian menulis topik tertentu dapat
menghasilkan buku populer. Dari royalti buku inilah, ia mendapatkan penghasilan
pasif. Bekerja untuk belajar selama menjadi jurnalis lapangan dapat sebagai
modal dasar untuk menghasilkan buku populer. Orang kaya akan membagikan kue
jadi potongan-potongan kecil. Kebanyakan orang menyukai potongan kecil kue
untuk mendapatkan kepuasan dan kesesuaian daya beli. Akumulasi harga jual
potongan kecil kue ini dapat berkali-kali lipat melebihi nominal harga beli
kue. Prinsip sukses seperti ini banyak dipakai oleh orang kaya. Bekerja untuk
belajar menambah nilai barang ini yang mengantarkan seseorang berada pada
kebebasan finansial. Bekerja untuk belajar, moto yang sesuai untuk kuadran
kiri. Kuadran kiri yang menginginkan kebebasan finansial dapat memakai prinsip
sukses orang kaya ini. Harapan kuadran kiri mendapatkan tunjangan atau asuransi
kerja banyak tergerus oleh inflasi dan fluktuasi ekonomi. Nilai tunjangan atau
asuransi kerja tak menjamin kebebasan finansial di masa tidak produktif lagi.
Ayah kaya tak bosan-bosan mengajarkan anaknya agar bekerja untuk berprestasi.
Motif prestasi akan menggaet keberhasilan dengan tingkat yang tinggi. Apapun
latar belakang profesi yang ditekuni oleh anaknya. Ada pepatah dari negeri
tirai bambu, kamu tidak dapat mencapai suatu kota yang berjarak seribu langkah
kaki, kalau kamu tidak pernah melangkahkan kaki. Sebuah prestasi hanya dapat
diraih dari langkah-langkah kecil ini. Pada saat awal mulai berkarir, anak kaya
mendapatkan uang dengan nominal yang rendah. Ia tahu, ia harus banyak belajar
dari bidang kerja yang sedang terpegang. Ia mengambil pijakan bekerja untuk
berprestasi. Ia menekan motif ekonomis dengan proporsi yang tidak begitu
banyak. Motif prestasi, ia genjot sedemikian rupa. Sebagai marketing, ia selalu
berusaha meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah relasi bisnis. Ia sadar, ia
tidak mau terjebak pada volume penjualan dan angka penjualan barang semata.
Kedua ukuran tersebut berfluktuasi, tetapi hubungan relasi bisnis akan selalu
meningkat terus-menerus. Ayah kaya menasihati pada anaknya agar tidak
terus-menerus bekerja untuk orang lain. Orang lain yang dimaksud oleh ayah kaya
yaitu bisnis milik orang lain atau kerabat. Ia harus bisa menjadi bos bagi diri
sendiri dan orang lain. Anak kaya tahu, ia tak akan pernah jadi orang kaya
dengan bekerja pada orang lain. Sekalipun, gaji dan bonus berada di level
puncak. Anak kaya mulai mendelegasikan tugas atau beban kerja pada orang lain.
Ia memulai usaha mandiri dengan alasan bekerja untuk berprestasi. Buah prestasi
sudah ia dapatkan dari pekerjaan yang lama yaitu pelanggan loyal dan relasi
bisnis. Kepada orang yang bekerja pada dirinya, ia tanamkan motif prestasi
bukan motif ekonomis. Bangunan usaha dibuat oleh ia dengan sistem yang baik.
Anak kaya akan mendorong para pekerja berbuat seperti pada dirinya sendiri.
Anak kaya yang sudah berada di tingkat level jualan sistem, ia memiliki
keuangan yang baik. Akan tetapi ia belum memiliki kebebasan finansial yang
penuh. Pencapaian kebebasan finansial penuh akan dapat diraih oleh anak kaya,
jika ia mendapatkan penghasilan pasif. Dari aset yang ia miliki berupa sistem,
sumber daya manusia, barang bergerak dan jasa. Semua komponen tersebut dapat
menghasilkan pendapatan pasif. Kebebasan finansial dapat tercapai setelah
memiliki pendapatan pasif ini. Ayah kaya menyarankan pada anaknya agar
berinvestasi pada barang dan jasa yang menambah nilai barang atau jasa. Pada
level ini, ia memiliki pendapatan pasif secara penuh. Sistem dan nilai tambah
barang atau jasa menjadi pabrik pundi-pundi kekayaan. Anak kaya melakukan semua
itu dengan landasan bekerja untuk berprestasi. Motif ekonomis yang dianut oleh
banyak pekerja menjebak orang di level ini jadi tidak berkembang. Tiap tahun
gaji memang mengalami kenaikan. Tetapi tiap tahun uang yang didapat tidak
bertambah-tambah. Orang yang bekerja hanya mengejar motif ekonomis akan selalu
mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan hidup. etika saya ditanya tentang
Bob Sadino, yang pertama terlintas di pikiran saya adalah seorang kakek-kakek
murah senyum dengan kepala yang penuh uban memakai baju hem lengan pendek warna
terang dan bercelana jean pendek.. Namun jangan salah.. dibalik penampilannya
yang unik itu, dia termasuk salah satu pengusaha kelas kakap di Indonesia. dan
termasuk dalam daftar buron para pengusaha muda Indonesia.. (maksudnya untuk diminta
membagi ilmunya ) Bob Sadino adalah salah satu sosok entrepreneur sukses yang
memulai usahanya dari nol dan bukan berasal dari keluarga wirausaha. Selepas
SMA tahun 1953, ia bekerja di Unilever kemudian masuk ke Fakultas Hukum UI
karena terbawa oleh teman-temannya selama beberapa bulan. Kemudian dia bekerja
pada McLain and Watson Coy, sejak 1958 ia berkelana di Amsterdam dan Hamburg
selama 9 tahun . Setelah menikah, Om Bob dan istri memutuskan menetap di
Indonesia padahal waktu itu istrinya bergaji besar. Bob Sadino bertekad untuk
tidak jadi pegawai atau berada di bawah perintah orang lain, maka sejak saat
itu ia pun bekerja apa saja; dari sopir taksi hingga mobilnya tertubruk dan
hancur,kemudian kuli bangunan dengan upah Rp 100 per hari. Suatu hari seorang
temannya mengajaknya untuk memelihara ayam untuk mengatasi depresi yang
dialaminya, dari memelihara ayam tsb ia terinspirasi bahwa kalau ayam saja bisa
memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur,tentunya
manusia pun juga bisa, dan sejak saat itulah ia mulai berwirausaha. Pada
awalnya sebagai peternak ayam, Bob menjual telor beberapa kilogram per hari
bersama istrinya. Dalam satu setengah tahun, dia sudah banyak relasi karena
menjaga kualitas dagangan,dengan kemampuannya berbahasa asing, ia berhasil
mendapatkan pelanggan orang-orang asing yang banyak tinggal di kawasan Kemang,
tempat tinggal Bob ketika itu. Selama menjual tidak jarang dia dan istrinya
dimaki-maki oleh pelanggan bahkan oleh seorang babu. Namun Bob segera sadar kalo
dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik, sejak
saat itulah dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya dari seorang feodal
menjadi servant (pelayan), yang ia anggap sebagai modal kekuatan yang luar
biasa yang pernah ia miliki. Usaha Bob pun berkembang menjadi supermarket,
kemudian dia pun juga menjual garam,merica, sehingga menjadi makanan.Om Bob pun
akhirnya merambah ke agribisnis khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun
yang banyak berisi sayur mayur konsumsi orang-orang Jepang dan Eropa dia juga
menjalin kerjasama dengan para petani di beberapa daerah.
Kata kunci :
KAIN BATIK WARNA KUNING + KAIN BATIK WANITA + KAIN BATIK
WARNA WARNI + KAIN BATIK WARNA HIJAU + KAIN BATIK WARNA DASAR PUTIH + KAIN
BATIK WARNA BIRU TOSCA + KAIN BATIK WAHYU TUMURUN Komering Ulu Selatan Ogan
Komering Ulu Timur Penukal Abab Lematang Ilir Kota Lubuklinggau Kota Pagar Alam
Kota Palembang Kota Prabumulih Bangka Bangka Barat Bangka Selatan Bangka Tengah
bagus, terima kasih sudah mampir disini ya
BalasHapus